Uji binomial digunakan untuk menguji
hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua kelas, datanya berbentuk nominal
dan jumlah sampelnya kecil (kurang dari 25). Dua kelompok itu misalnya kelas
pria dan wanita, senior dan junior, sarjana dan bukan sarjana, kaya dan miskin,
pemimpin dan bukan pemimpin, dst. Selanjutnya, nilai populasi itu akan diteliti
dengan menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Bila dari data sampel itu akan
diberlakukan untuk populasi, maka peneliti akan menguji hipotesis statistik
yaitu menguji ada tidaknya perbedaan anatara data yang ada dalam populasi itu
dengan data yang ada pada sampel yang diambil dari populasi tersebut. Untuk
pengujian semacam ini maka akan digunakan uji binomial. Jadi uji binomial
digunakan untuk menguji hipotesis deskritif (satu sampel) bila datanya nominal
berbentuk dua kategori atau dua kelas. Uji ini sangat cocok digunakan sebagai
alat pengujian hipotesis bila ukuran sampelnya kecil.
Uji ini dikatakan uji binomial, karena
distribusi adata dalam populasi itu berbentuk binomial. Distribusi binomial
adalah suatu distribusi yang terdiri dari 2 kelas. Jadi bila suatu populasi
dengan jumlah N, terdapat 1 kelas dengan berkategorik x, maka kategori yang
lain adalah N-x. Peluang untuk memperoleh x objek dalam satu kategori dan N-x
adalam kategori lain adalah :
Dimana P adalah peluang binomial dalam
salah satu kategori, dan kategori lainnya adalah Q. besarnya Q adalah 1-P.
Selanjutnya ketentuan yang digunakan
dalam uji hipotesis bila taraf kesalahan α =0.01, yaitu apabila nilai P lebih
kecil dari α maka H0 diterima dan Ha ditolak. Namun bila nilai P ≥ α maka H0 ditolak.
H0 adalah suatu hipotesis yang menunjukkan tidak adanya perbedaan yang ada pada
data sampel dengan data populasi tentang suatu hal.
0 komentar
Posting Komentar