Pada awalnya jaman romawi, kata “statistik” diartikan sebagai informasi-informasi yang dibutuhkan oleh negara dan berguna bagi negara. Informasi tersebut dipergunakan oleh negara untuk memperlanjar penarikkan pajak dan memobilisasi rakyat untuk bergabung dalam angkatan perang. Biasanya sitiap akhir bulan desember, Caesar Agustus dari kerajaan romawi mengeluarkan sebuah peraturan yaitu bahwa setiap orang wajib kembali ke kota masing-masing tempat awalnya dan melakukan registrasi. Registrasi yang diterapkan tersebut berupa pencatatan informasi dari seluruh rakyat berupa nama, usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan jumlah keluarga. Hal tersebut sebenarnya dikenal sebagai data sensus pada saat ini.
Lambat laun, kemudian “statistik” diartikan sebagai sebuah data kuantitatif baik yang sudah tersusun dalam bentuk tabel atau belum tersusun. Kemudian “statistik” dikenal sebagai kumpulan data yang berisikan angka-angka. Hingga kini pengertian tersebut masih populer dan tetap melekat dalam pikiran orang awam.
0 komentar
Posting Komentar