Uji Binomial

Oleh Arie Wibowo | 23.11 | | 0 komentar »


Uji binomial digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua kelas, datanya berbentuk nominal dan jumlah sampelnya kecil (kurang dari 25). Dua kelompok itu misalnya kelas pria dan wanita, senior dan junior, sarjana dan bukan sarjana, kaya dan miskin, pemimpin dan bukan pemimpin, dst. Selanjutnya, nilai populasi itu akan diteliti dengan menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Bila dari data sampel itu akan diberlakukan untuk populasi, maka peneliti akan menguji hipotesis statistik yaitu menguji ada tidaknya perbedaan anatara data yang ada dalam populasi itu dengan data yang ada pada sampel yang diambil dari populasi tersebut. Untuk pengujian semacam ini maka akan digunakan uji binomial. Jadi uji binomial digunakan untuk menguji hipotesis deskritif (satu sampel) bila datanya nominal berbentuk dua kategori atau dua kelas. Uji ini sangat cocok digunakan sebagai alat pengujian hipotesis bila ukuran sampelnya kecil.
Uji ini dikatakan uji binomial, karena distribusi adata dalam populasi itu berbentuk binomial. Distribusi binomial adalah suatu distribusi yang terdiri dari 2 kelas. Jadi bila suatu populasi dengan jumlah N, terdapat 1 kelas dengan berkategorik x, maka kategori yang lain adalah N-x. Peluang untuk memperoleh x objek dalam satu kategori dan N-x adalam kategori lain adalah :



Dimana P adalah peluang binomial dalam salah satu kategori, dan kategori lainnya adalah Q. besarnya Q adalah 1-P.
Selanjutnya ketentuan yang digunakan dalam uji hipotesis bila taraf kesalahan α =0.01, yaitu apabila nilai P lebih kecil dari α maka H0 diterima dan Ha ditolak. Namun bila nilai P ≥ α maka H0 ditolak. H0 adalah suatu hipotesis yang menunjukkan tidak adanya perbedaan yang ada pada data sampel dengan data populasi tentang suatu hal.

0 komentar